Profil Desa Arjomulyo

Ketahui informasi secara rinci Desa Arjomulyo mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Arjomulyo

Tentang Kami

Profil Desa Arjomulyo, Adimulyo, Kebumen. Mengupas tuntas filosofi desa, potensi utama pertanian, keunggulan industri kreatif kerajinan bambu, data demografi, tata kelola pemerintahan, serta visi pembangunan desa yang partisipatif.

  • Filosofi dan Harapan dalam Nama "Arjomulyo"

    Nama desa ini mencerminkan cita-cita luhur para pendirinya untuk mewujudkan sebuah wilayah yang sejahtera (arjo) dan mulia (mulyo), menjadi semangat pendorong pembangunan.

  • Sentra Kerajinan Bambu yang Lestari

    Desa Arjomulyo dikenal sebagai salah satu pusat pengrajin bambu yang terampil, di mana tradisi menganyam dilestarikan secara turun-temurun dan menjadi penopang ekonomi kreatif warga.

  • Pembangunan Partisipatif dan Pemberdayaan Masyarakat

    Kemajuan desa didorong oleh semangat gotong royong dan keterlibatan aktif masyarakat dalam setiap tahap perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

XM Broker

Desa Arjomulyo, yang terletak di Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen, merupakan sebuah wilayah yang namanya sarat akan makna dan cita-cita. Lebih dari sekadar penanda geografis, "Arjomulyo" merupakan cerminan dari sebuah harapan luhur untuk mewujudkan komunitas yang sejahtera (arjo) dan mulia (mulyo). Aspirasi ini terefleksikan dalam kehidupan warganya yang harmonis, memadukan ketekunan dalam mengolah lahan pertanian yang subur dengan keterampilan tangan yang menghasilkan aneka kerajinan bambu bernilai ekonomi dan budaya.Profil ini akan mengulas secara mendalam setiap aspek yang membentuk Desa Arjomulyo hari ini. Mulai dari filosofi di balik namanya, kondisi geografis dan demografis terkini, hingga struktur pemerintahan yang melayani masyarakat. Fokus utama akan diberikan pada dua pilar ekonomi desa: sektor pertanian sebagai penopang utama kehidupan dan industri kerajinan bambu sebagai warisan kreativitas yang terus lestari. Dengan menyajikan data akurat dan analisis objektif, artikel ini bertujuan memberikan gambaran komprehensif tentang bagaimana Desa Arjomulyo berjuang dan berinovasi untuk mewujudkan cita-cita kemuliaan yang tersemat pada namanya.

Filosofi di Balik Nama Arjomulyo

Setiap nama membawa cerita dan nama Arjomulyo membawa sebuah visi. Secara etimologis, nama ini berasal dari dua kata dalam bahasa Jawa: "Arjo" dan "Mulyo". "Arjo" dapat diartikan sebagai selamat, sejahtera, atau makmur. Sementara "Mulyo" berarti mulia, terhormat, atau luhur. Gabungan kedua kata ini menciptakan sebuah doa dan harapan dari para pendiri desa agar wilayah ini senantiasa menjadi tempat yang aman, makmur, serta dihuni oleh masyarakat yang berbudi luhur.Filosofi ini bukan sekadar catatan sejarah, melainkan telah mendarah daging menjadi semangat kolektif warga. Semangat untuk mencapai kesejahteraan (ke-arjo-an) diwujudkan melalui kerja keras di ladang dan sawah, sementara upaya menuju kemuliaan (ke-mulyo-an) tercermin dalam kuatnya tatanan sosial yang berlandaskan gotong royong, musyawarah, dan nilai-nilai religius. Memahami makna ini menjadi kunci untuk mengerti arah dan dinamika pembangunan Desa Arjomulyo.

Kondisi Geografis dan Administratif

Secara geografis, Desa Arjomulyo terletak di kawasan dataran rendah yang subur di Kecamatan Adimulyo. Kondisi ini menjadikannya sangat cocok untuk pengembangan pertanian tanaman pangan. Desa ini terhubung dengan baik oleh jaringan jalan kabupaten dan desa, yang memfasilitasi akses transportasi bagi warga dan kelancaran distribusi hasil ekonomi.Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kebumen yang dipublikasikan pada tahun 2025 (untuk data tahun 2024), luas wilayah Desa Arjomulyo tercatat sekitar 1,56 kilometer persegi (156 hektare). Lahan ini sebagian besar dimanfaatkan sebagai sawah irigasi, pekarangan, dan pemukiman. Batas-batas administratif wilayah Desa Arjomulyo ialah sebagai berikut:

  • Di sebelah Utara, berbatasan dengan Desa Sidomulyo.

  • Di sebelah Timur, berbatasan dengan Desa Adiluhur.

  • Di sebelah Selatan, berbatasan dengan Desa Joho.

  • Sementara di sebelah Barat, berbatasan dengan wilayah Kecamatan Kuwarasan.

Penetapan batas wilayah yang jelas ini mendukung tertib administrasi, perencanaan tata ruang, dan pengelolaan sumber daya desa yang efektif.

Dinamika Kependudukan dan Tatanan Sosial

Menurut data kependudukan terbaru, Desa Arjomulyo dihuni oleh 2.055 jiwa. Dengan luas wilayah 1,56 km², maka kepadatan penduduk desa ini mencapai sekitar 1.317 jiwa per kilometer persegi. Struktur demografisnya didominasi oleh penduduk usia produktif, yang menjadi modal utama dalam menggerakkan roda perekonomian dan pembangunan desa.Masyarakat Desa Arjomulyo merupakan komunitas suku Jawa yang homogen dengan ikatan sosial yang sangat kuat. Tradisi seperti rewang (membantu tetangga yang punya hajat), sambatan (gotong royong mendirikan rumah), dan kerja bakti rutin masih lestari. Forum musyawarah mufakat selalu diutamakan dalam menyelesaikan persoalan bersama. Mayoritas penduduk memeluk agama Islam, di mana masjid dan musala menjadi pusat kegiatan ibadah dan sosial yang penting dalam membentuk karakter masyarakat yang religius dan peduli.

Tata Kelola Pemerintahan Desa

Pemerintahan Desa Arjomulyo dijalankan oleh seorang Kepala Desa beserta jajaran perangkat desa yang meliputi Sekretaris Desa, Kepala Urusan, Kepala Seksi, dan Kepala Dusun. Kantor Balai Desa Arjomulyo berfungsi sebagai pusat pelayanan administrasi publik, tempat warga mengurus berbagai keperluan mulai dari dokumen kependudukan hingga mendapatkan informasi program pembangunan.Pemerintah Desa bekerja sama secara sinergis dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai lembaga perwakilan masyarakat. BPD memainkan peran krusial dalam fungsi legislasi, penganggaran, dan pengawasan terhadap kinerja pemerintah desa. Melalui mekanisme Musrenbangdes (Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa), perencanaan program dilakukan secara partisipatif, memastikan bahwa alokasi Dana Desa dan sumber pendapatan lainnya benar-benar menjawab kebutuhan prioritas masyarakat, seperti perbaikan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi, dan peningkatan kualitas kesehatan serta pendidikan.

Pilar Ekonomi: Pertanian Subur dan Kerajinan Bambu yang Terampil

Perekonomian Desa Arjomulyo ditopang oleh dua sektor utama yang saling melengkapi. Pilar pertama dan utama ialah sektor pertanian. Lahan sawah yang luas dan subur, didukung oleh jaringan irigasi, menjadi sandaran hidup mayoritas warga. Komoditas unggulan yang dihasilkan ialah padi, yang mampu panen dua hingga tiga kali setahun. Selain itu, para petani juga menanam palawija dan sayuran di lahan pekarangan sebagai sumber pangan dan pendapatan tambahan. Keberadaan kelompok-kelompok tani (Poktan) menjadi wadah penting bagi petani untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknis budidaya.Pilar kedua yang menjadi ciri khas Desa Arjomulyo ialah industri kreatif kerajinan bambu. Keterampilan menganyam bambu menjadi berbagai produk rumah tangga telah diwariskan dari generasi ke generasi. Para pengrajin, yang sebagian besar merupakan perempuan dan ibu rumah tangga, dengan lihai mengubah bilah-bilah bambu menjadi produk fungsional seperti besek (wadah makanan), tampah (nampan besar), cething (bakul nasi), dan berbagai perabotan lainnya. Industri rumahan ini memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan, menyediakan sumber pendapatan yang fleksibel tanpa harus meninggalkan rumah, sekaligus melestarikan kearifan lokal.

Infrastruktur dan Sarana Penunjang Pembangunan

Pembangunan infrastruktur terus menjadi prioritas Pemerintah Desa Arjomulyo untuk meningkatkan konektivitas dan kualitas hidup warga. Sebagian besar jalan desa dan jalan lingkungan telah diperkeras dengan aspal dan beton, mempermudah akses warga ke pusat-pusat layanan dan ekonomi. Peningkatan kualitas jalan usaha tani juga dilakukan secara bertahap untuk menekan biaya produksi pertanian.Seluruh wilayah desa telah teraliri listrik dari PLN. Untuk kebutuhan air bersih, masyarakat mengandalkan sumur gali dan program PAMSIMAS yang menyediakan akses air perpipaan bagi sebagian rumah tangga. Di bidang komunikasi, sinyal seluler dan jaringan internet telah menjangkau seluruh area desa. Ketersediaan akses digital ini menjadi peluang bagi para pengrajin bambu dan pelaku UMKM lainnya untuk memperluas jangkauan pasar mereka melalui platform online.

Tantangan dan Visi Pembangunan Menuju "Kemuliaan"

Dalam perjalanannya menuju cita-cita "Arjomulyo", desa ini menghadapi beberapa tantangan. Di sektor kerajinan bambu, tantangan utamanya ialah regenerasi pengrajin, inovasi desain agar produk tetap relevan dengan selera pasar modern, serta persaingan dengan produk serupa dari daerah lain dan produk substitusi dari plastik. Di sektor pertanian, tantangan klasik seperti perubahan iklim, serangan hama, dan stabilitas harga panen masih menjadi isu yang perlu diantisipasi.Visi pembangunan Desa Arjomulyo ke depan ialah mewujudkan kemandirian ekonomi yang berkelanjutan dengan tetap berpijak pada potensi lokal. Strategi yang ditempuh antara lain dengan membentuk klaster atau koperasi bagi para pengrajin bambu untuk meningkatkan kualitas, standarisasi, dan posisi tawar. Pemanfaatan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) sebagai lembaga yang mengelola pemasaran kolektif produk bambu menjadi salah satu agenda utama. Di bidang pertanian, pengenalan teknologi tepat guna dan praktik pertanian organik didorong untuk meningkatkan efisiensi dan nilai jual produk. Semua upaya ini merupakan langkah konkret untuk menerjemahkan filosofi "Arjomulyo" menjadi kenyataan yang dirasakan oleh seluruh warga.

Penutup

Desa Arjomulyo, Kecamatan Adimulyo, adalah sebuah bukti nyata bagaimana sebuah nama dapat menjadi sumber inspirasi dan arah pembangunan. Dengan fondasi pertanian yang kokoh, kreativitas kerajinan bambu yang tak lekang oleh waktu, serta modal sosial berupa masyarakat yang solid dan partisipatif, desa ini memiliki semua elemen yang dibutuhkan untuk terus tumbuh. Perjalanan untuk mencapai kesejahteraan (arjo) dan kemuliaan (mulyo) adalah sebuah proses yang berkelanjutan, dan Desa Arjomulyo telah berada di jalur yang tepat, merajut asa melalui kerja keras, inovasi, dan kebersamaan.